Pages

Kamis, 02 November 2017

Junk Food, Makanan Orang Masa Kini

Di masa kini, makanan ada dimana-mana dan semakin berkembang salah satunya yaitu junk food. Bicara masalah junk food, pasti sudah tidak asing lagi di telinga para pembaca disini. Sekarang junk food atau makanan cepat saji seperti mie instan, pizza, burger, fried chicken, dan sebagainya ada di tempat manapun. Dalam health detik.com,  junk food memiliki pengertian yaitu sekelompok makanan yang minim gizi, vitamin dan mineral. Kelompok makanan ini umumnya juga tinggi kalori dari lemak dan gula. Nah apakah pengertian ini sama dengan pemikiran Anda mengenai junk food?
Sebagian orang tentu berfikir demikian, tetapi kebanyakan orang tetap saja mengkonsumsi makanan cepat saji ini. Alasan setiap orang berbeda-beda, salah satu alasannya adalah lebih enak rasanya dari makanan lain sampai membuat ketagihan. Menurut kompas.com, kemudahan, kenyamanan, keterjangkauan dan rasa yang membuat adiktif dari makanan cepat saji telah menarik begitu banyak orang.
Menurut jurnal milik Tri Widodo yang berjudul Respon Konsumen Terhadap Produk Makanan Instan” menyatakan bahwa junk food memiliki dampak positif dan juga negatif. Dampak positifnya yaitu memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis. Sedangkan dampak negatifnya cukup banyak, tetapi ada beberapa akibat yang kerap timbul pada orang yang sering mengkonsumsi junk food ini yaitu :
1.      Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
2.      Membuat Ketagihan
3.      Meningkatkan Berat Badan
4.      Meningkatkan Risiko Kanker
5.      Memicu Diabetes
6.      Memicu Tekanan Darah Tinggi
 
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan salah satu mahasiswa Kedokteran UNDIP bernama G Virgianto AAP yang berjudul Konsumsi Fast Food Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Obesitas Pada Remaja Usia 15-17 Tahun”, menekankan bahwa pengonsumsian makanan cepat saji merupakan salah satu faktor terjadinya obesitas pada remaja. Faktor resiko terjadi obesitas diakibatkan oleh berbagai hal yaitu :
1.      Jumlah kalori makanan cepat saji yang dikonsumsi (karena setiap junkfood memiliki jumlah kalori yang berbeda-beda
2.      Tingkat akfitas fisik juga berkontribusi terhadap kejadian obesitas, terutama kebiasaan duduk terus menerus, menonton televisi, penggunaan computer dan alat-alat teknologi tinggi lainnya
3.      Semakin tinggi remaja berpandangan bahwa dia merasa gemuk, maka semakin rendah kejadian obesitas. Remaja yang berpandangan bahwa dia gemuk, akan berusaha untuk mengurangi intake makanannya agar dapat diperoleh bentuk tubuh yang lebih baik. Hal ini mungkin disebabkan remaja masih sangat dipengaruhi oleh penerimaan lingkungannya, terutama lingkungan sepermainannya
 
Setelah kita melihat dampak positif dan negatif dari junk food ternyata lebih banyak dampak negatifnya. Maka mulai dari sekarang, mari kita bersama mengurangi pengonsumsian junk food demi kesehatan kita sendiri. Bisa dengan memilah-milah makanan dan berolahraga. AYO HIDUP SEHAT!
 
DAFTAR PUSTAKA
Tri Widodo. 2013. Jurnal “Respon Konsumen Terhadap Produk Makanan Instan”. Salatiga. Portal Garuda
G Virgianto AAP. 2006. Jurnal Konsumsi Fast Food Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Obesitas Pada Remaja Usia 15-17 Tahun”. Semarang. Eprints Undip

1 komentar: